LEBIH DEKAT BERSAMA PRESMA UNIDA

Unida 23 Maret 2010

Siapa yang menyangka jika sosok Presiden Mahasiswa (PRESMA) Universitas Djuanda saat ini semasa SMA nya adalah sosok yang tidak begitu aktif di dalam organisasi sekolah. “ saya hanya sebatas siswa biasa pada saat itu “ ujar beliau. Bahkan ketika pertama kali memasuki “ kampus bertauhid “ Universitas Djuanda tidak terbesit keinginan untuk mencapai apa yang telah ia capai sekarang.

Lembaga Dakwah Kampus (LDK Muchlis) adalah organisasi yang diikutinya pertama kali. Satu bulan bergabung Nurhusna sudah ditunjuk untuk menjadi ketua panitia bakti sosial dan khitanan massal yang pada waktu itu membutuhkan dana kurang lebih dua puluh lima juta rupah, yang pada akhirnya bisa terlaksana setelah mendapatkan suntikan dana dari gubernur jawa barat. “…saya datang ke gedung sate bandung untuk meminta dana sama gubernur dan dari itu mungkin Alhamdulillah acara itu bisa sukses ”.

karir organisasi Nurhusna terus meningkat, tahun 2008 terpiilih sebagai Wapresma Unida, dan puncaknya tahun 2009 ketika ia ditunjuk sebagai Presma Unida. Dia percaya bahwa setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya dan orang lain. Oleh karena itu ia sangat menikmati pembelajaran yang selama ini pernah ia ikuti, seperti manajemen dan advokasi. Baginya, ia percaya jika sebaik – baik orang itu ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain, sehingga setiap orang sesungguhnya memiliki peran yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

Berkaitan dengan akan berakhirnya masa jabatan presma tahun 2009 – 2010, Nurhusna mengungkapkan banyak sekali suka duka yang dilaluinya bersama organisasi ini. Selain, permasalahan – permasalahan yang diakuinya terberat pada tahun ini. Tergambar pula kegembiraan, kebahagiaan, serta kelucuan yang terjadi selama ia menjabat. Dia mengatakan jika pada akhirnya ia selesai kelak (wisuda, red). Setiap jengkal tempat dulu pernah ia berkumpul akan memberikan makna yang berarti. “… kalau saya selesai. Ini kalau saya datang ke kampus dan saya melihat sudut – sudut, tempat saya berkumpul bersama rekan – rekan mahasiswa itu bisa jadi saya tertawa, bisa jadi saya cemberut, bisa jadi saya menangis “. Ia melanjutkan “ Luar biasa banyak sekali permasalahan banyak juga kegembiraan, semua itu menjadi sesuatu… yang, mantep!” ucapnya sembari tersenyum. Maju terus! BEM Unida!. Anton Surahmat-lsp unida