Asrama Putri Unida Dihantam Banjir


Ciawi, 25 /08/2010
Cuaca buruk yang sering melanda wilayah Bogor dan sekitarnya akhirnya menimbulkan petaka. Kemarin (Kamis, 26/08/10 ) Sebuah pemukiman asrama mahasiswi milik Universitas Djuanda Bogor, yang diisi oleh para mahasiswi UNIDA diterjang air bah yang bersumber dari saluran air yang berada di sampingnya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, melainkan buku – buku, laptop, dan sejumlah barang – barang berharga lain yang basah dan hancur akibat terjangan air. Kejadian yang berlangsung secara mendadak itu membuat penghuni asrama yang diisi oleh perempuan kaget dan tidak sempat menyelamatkan barang – barang mereka. Peristiwa ini sendiri terjadi kurang lebih pada pukul sembilan lewat lima belas malam. Menurut Umi Riyah ;pemilik sekaligus saksi mata yang berada di lokasi kejadian. Malam itu ia mendengar sesuatu seperti ledakan keras. “Ada suara gemuruh gitu kayak suara meledak. Dari itu Saya kirain teh ledakan apa. Ternyata pas saya liat kok anak anak teriak – teriak. tau tau aer udeh sampe blok ke lima “ ujar Umi Riyah yang pada saat kejadian berada tepat di blok enam. Menurut Ibu Riyah yang sudah empat tahun tinggal di asrama ini bahwa banjir yang terjadi disebabkan oleh tidak kuatnya pagar penahan saluran air yang berada di samping bangunan asrama. Tembok sepanjang kurang lebih 30 meter yang berfungsi menahan debit air hujan yang masuk ke kolam penampungan akhirnya jebol, setelah tidak mampu menahan jumlah debit air yang semakin tinggi setelah hujan disertai petir kemarin mengguyur begitu deras. Selain itu, meluapnya air dari saluran got di perumahan sekitar ke kolam penampungan air hujan, juga menjadi penyebab bobolnya dinding penahan tersebut. Asrama ini sendiri letaknya sekitar satu meter lebih rendah dari tinggi tempat penampungan air. Irni salah satu mahasiswi yang berada di kamarnya ketika peristiwa ini terjadi mengungkapkan bahwa ia dan teman – temannya baru saja selesai solat terawih ketika tiba – tiba terdengar semacam suara ledakan dari arah tembok. “Abis solat kita semua masuk kamar dan abis kamar itu, sempet denger kayakm ledakan. berturutu turut tiga kali, dan setelah kita intip ternyata langsung ada air “ menurut Irni hal yang pertama kali ia lakukan ialah berusaha menjaga aurat. Sambil kemudian berusaha menenangkan sahabat – sahabatnya yang histeris. Pada saat kejadian, Irni dan sahabat – sahabatnya berhasil menyelamatkan diri melalui celah diantara tembok yang masih berdiri. Hingga saat ini untuk evakuasi barang – barang masih berlangsung sementara para mahasiswi asrama dipindahkan ke gedung Rusunawa Universitas Djuanda. *Fin, Anton Surahmat – LSP Unida.

0 komentar:

 
Retorika Online © 2011 | Designed by Retorika Online, in collaboration with Unida Online, Email LSP Retorika and Marketing Iklan