Pembinaan Mahasiswa Harus Dibarengi Infrastruktur

KEHIDUPAN demokrasi di Universitas Djuanda nampak terasa lengang. Meskipun KPU-M Unida telah membuka pendaftaran bagi balón (bakal calon) Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) namun, hingga saat ini belum satupun pasangan yang terdaftar. Hal ini tentu menjadi ancaman bagi jalannya roda demokrasi di Universitas Djuanda. Karena melalui kepemimpinan Presma-lah para mahasiswa Unida dapat menyalurkan aspirasi, ide, dan nilai – nilai intelektualnya dalam kehidupan kampus. Menanggapi hal ini, Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Politik dan Komunikasi Universitas Djuanda, Drs. Beddy Iriawan Maksudi., M.Si mengemukakan pendapatnya. Ditemui di ruang kerjanya, beliau menegaskan bahwa perlu adanya suatu pembenahan berupa pembinaan bagi para mahasiswa guna menumbuhkan jiwa – jiwa kepemimpinan mereka. “Artinya pembinaan disini bukan mengendalikan tapi mengarahkan saja. artinya gini, ketika mahasiswa organisasi ini butuh apa? ya diperjuangkan oleh universitas “ tegasnya. Beliau juga mengungkapkan jika yang dibutuhkan oleh mahasiswa bukan hanya sebatas pembinaan – pembinaan semata tapi juga dibarengi dengan infrastruktur yang memadai dimana mahasiswa itu berkiprah. “Walau bagaimanapun organisasi butuh sarana dan prasarana,itu harus dipikirkan oleh Universitas! Makanya ada bagian yang membawahi pembinaan. Di situ diperjuangkan kebutuhan mahasiswa artinya dibantu . Sekecil apa-pun harus ada bantuan“ ungkapnya.

0 komentar:

 
Retorika Online © 2011 | Designed by Retorika Online, in collaboration with Unida Online, Email LSP Retorika and Marketing Iklan