SATGAS PELAJAR “Mendisiplinkan Tanpa Kekerasan”

Oleh: Anton Surahmat
Bogor - Kesuksesan erat kaitannya dengan kedisiplinan. Dengan menerapkan kedisiplinan seseorang mampu menjadi pribadi yang teguh dan profesional dalam karirnya. Pentingnya kedisiplinan ini disadari betul oleh Yayasan Pusat Studi Pengembangan Islam (YPSPI) Amaliah, yang membentuk Satgas Pelajar guna menertibkan siswa – siswi yang melanggar peraturan – peraturan sekolah.
“Satgas ini adalah penegak disiplin siswa,” ujar Komandan Satgas Pelajar Amaliah Hendro Cahyono. Ia berkata, penerapan disiplin sangat perlu diterapkan supaya para pelajar menjadi siswa – siswi yang berkarakter dan taat pada peraturan sekolah yang berlaku. Selain itu, Satgas Pelajar juga berupaya mengamankan siswa – siswi dari tindakan kriminal yang mungkin terjadi di area sekolah seperti tawuran, pencurian, hingga narkoba. “Dengan adanya satgas siswa taat pada aturan yang berlaku kedua, siswanya punya karakter bertauhid,” tuturnya pada (Radar/LSP), Senin (8/8) di sekretariat keamanan YPSPI, Ciawi – Bogor.
Satgar Pelajar Amaliah telah beroperasi sejak 11 Juli. Dan terdiri dari 4 petugas yang berjaga di wilayah lingkar Kampus Unida, SD, SMP, SMA, dan SMK Amaliah, hingga Masjid Amaliah. Mereka bertugas dari jam 6 pagi hingga 3 sore. Senin hingga Sabtu.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Amaliah 1 Sahrul Kamal menyatakan, beroperasinya Satgas Pelajar sangat membantu kinerja guru memantau ketertiban siswa – siswi dalam mematuhi peraturan – peraturan sekolah. Para guru kini bisa lebih berkonsentrasi dalam mengajar dibandingkan menyisir pelajar yang melanggar peraturan sekolah. Hal ini, tentu membuat produktivitas guru semakin tinggi. “Alhamdulillah kami akhirnya bisa lebih konsentrasi dalam pelaksanaan program,” tukasnya.
Sementara, Wakasek Kemahasiswaan SMA Amaliah Elly Yulianti mengungkapkan, harapannya agar kegiatan Satgas Pelajar berkesinambungan. Dan tidak hanya menjaring siswa nakal dari sekitar Amaliah saja, tapi juga siswa sekolah lain yang tertangkap bolos, merokok, ataupun tidak berpakaian sesuai tata tertib. Ia juga menekankan, pentingnya Satgas Pelajar tidak melakukan tindak kekerasan selama proses penertiban. “Tindakan kekerasan tidak setuju,” tegasnya. Baginya, yang terpenting Satgas Pelajar tidak bertindak sebatas pemantau tapi juga menjadi pengayom bagi para siswa. “ Anggaplah itu siswa – siswi mereka,” tukasnya.
Persetujuan juga datang dari para pelajar, Halimah siswi kelas XI SMA Amaliah mengatakan, ia sangat senang dengan adanya Satgas Pelajar. Menurutnya, para siswa sekarang cenderung lebih patuh pada peraturan karena ada yang mengawasi. “Yang dulu enggak teratur sekarang lebih teratur,” katanya.
Senada dengan Halimah, Siswa SMA Amaliah Cepi mengungkapkan, adanya Satgas Pelajar ini membuat kedisiplinan para siswa lebih baik. Namun, ia berharap Satgas Pelajar bisa lebih halus dalam menegur para pelajar yang melanggar. “Ya kalau bisa jangan dibentak,” harapnya.

0 komentar:

 
Retorika Online © 2011 | Designed by Retorika Online, in collaboration with Unida Online, Email LSP Retorika and Marketing Iklan