BOGOR – Universitas Djuanda (Unida) Bogor berencana membangun Media Center sebagai pusat bisnis informasi dan data di masa mendatang. Rencana itu menguat setelah Diskusi Bisnis Media berlangsung antara Universitas Djuanda dengan Megaswara, di Ruang Pasca Sarjana Unida, Kamis (11/8). Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini membahas, bagaimana peluang Universitas Djuanda dalam membangun pusat media informasi yang berbasis digital.
Rektor Universitas Djuanda Martien Roestamy, mengatakan, perlu bagi Unida untuk menggali segala potensi bisnis yang dimiliki. Dalam pernyataannya, ia berpendapat Unida bisa menjadi kampus mandiri yang pembiayaan operasioalnya tidak hanya bergantung pada iuran SPP Mahasiswa tapi juga dari bisnis yang dijalankannya. Konsep seperti ini sudah dijalankan beberapa perguruan tinggi internasional, diantaranya Harvard yang lebih dari 70 % pembiayaan operasional universitas berasal dari unit – unit bisnis mereka. “Universitas Harvard pembiayaannya hanya 25% dari SPP,” katanya.
Direktur Operasional Megaswara Ir. Pramudya Kadarisman berpendapat, Unida memiliki peluang besar untuk membangun pusat bisnis informasi asalkan mampu mensinergikan segala potensi yang dimilikinya. Menurutnya, dengan semakin berkembangnya teknologi dan informasi, media online adalah peluang paling baik bagi Unida untuk memulai langkahnya membangun suatu bisnis Media Center. Ia memaparkan, pengguna internet selama tahun 2009 sudah mencapai lebih dari 30 juta. Dan ia memprediksi jumlah itu akan bertambah menjadi 70 juta di tahun 2014. “comercial share online sudah mencapai 40%,” tukasnya.
Pramudya menambahkan, untuk membangun media center secara online, Unida bisa membuka televisi dan radio streaming, perpustakaan online, atau situs berita online. Dan yang terpenting bagaimana Unida meramu konsep yang menarik sesuai dengan target market, promosi, dan pelayanan yang ditawarkan. “Cukup mulai target market dari Bogor dulu,” sarannya.
Meski demikian, terhitung beberapa kendala yang masih menghadang antara lain, ketersediaan infrastruktur IT dan sumber daya profesional. Menanggapi hal tersebut, Kepala Lembaga sumber daya informasi dan perpustakaan (LSDIP) Unida, Reki Wicaksono Ashadi menjelaskan, Unida masih terus berbenah untuk menyiapkan infrastruktur IT yang dibutuhkan. Namun, ia yakin hal tersebut bisa dipenuhi dalam waktu dekat ini. “Infrastruktur kita belum dimaksimalkan,” ucapnya. Hingga saat ini, Unida memiliki 4 buah server yang digunakan untuk jaringan Intranet, Bank Data, dan Anti virus. Hanya saja, untuk membuat televisi atau radio streaming Unida perlu meningkatkan bandwidth yang ada. Terkait masalah sumber daya manusia, Unida akan menyiapkan pengelola dari profesional ataupun dari mahasiswa. “Kami mengharapkan mahasiswalah yang mengelola,” harapnya.
Rencananya, situs berita online yang Unida akan rampungkan melingkupi wilayah Bogor dan sekitarnya. #anton surahmat
0 komentar:
Posting Komentar