Djuanda-05/05/2011
LSP I Dede Suryana
Gambar : Beberapa peserta donor daarh |
Bertempat di “Klinik Kampusku” Universitas Djuanda, Korps Sukarelawan Univesitas Djuanda (KSR Unida) bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Bogor menyelenggarakan kegiatan donor darah, kamis (05/05/1).
Kegiatan donor darah berjalan lancar. Meskipun ada beberapa kendala karena hujan yang mengguyur sejak pagi, tetapi semua itu tidak menyurutkan antusiasme para mahasiswa Universitas Djuanda untuk mendonorkan darah mereka.
Ketua pelaksana donor darah Hari Trianto mengatakan, kegiatan yang bertema “Setetes Darah Sejuta Cinta”, merupakan agenda dari Program Kerja (Proker) Divisi Siap Siaga Bencana KSR Unida. “Acara ini tidak hanya donor darah saja, tetapi satu paket dengan sunatan masal yang rencananya akan kami laksanakan pada 20 mei mendatang, setetes darah sejuta cinta merupakan bentuk kepedulian kita khususnya mahasiswa untuk berbagi, dengan setetes darah ada banyak jiwa yang tertolong”. Tandas Hari.
Ditemui ditempat berbeda, Ketua Umum KSR Unida Dadang Firmansyah mengatakan, kegiatan ini akan dilakukan teratur. Sesuai dengan periodisasi jarak pendonoran yang telah ditentukan, yaitu tiga bulan sekali. Lebih lanjut dia menyatakan bahwa darah yang berhasil dikumpulkan akan langsung diserahkan kepada pihak PMI cabang Bogor guna diidentifikasi, sehat atau mengandung penyakit. “Kan takutnya nanti darahnya terkena penyakit menular seperti virus HIV ataupun penyakit lainya, setelah dinyatakan steril baru disalurkan, saya juga berharap dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa Djuanda tidak takut lagi untuk mendonorkan darahnya, karena mendonorkan darah itu tidak hanya berbagi kepada orang lain tetapi menjadikan pendonornya lebih sehat juga”. Imbuhnya.
Salah satu peserta donor darah, Nurjen (TIP) mengatakan, jika ia takut tapi bangga bisa mendonorkan darahnya. “Ini adalah kali pertama saya mendonorkan darah, awalnya takut sih, tapi bangga juga ya, karena bisa berbagi dengan yang lain, selain berbagi, kan donor darah juga menyehatkaan kita, jangan takut untuk mendonor, saya juga bisa” tukasnya. Nurjen cukup antusias dalam acara ini. Itu terbukti ketika panitia membuka absensi pendaftaran, dia langsung mengambil nomor urut pertama. Setelah hampir beberapa menit menunggu, akhirnya ia dipanggil ke ruang transfusi donor. Kurang lebih sepuluh menit kemudian, ia keluar sambil memegang tangannya bersama ekspresi senyum lebar penuh rasa bangga.[lsp]
0 komentar:
Posting Komentar